Di Indonesia ini banyak sekali provinsi, setiap provinsi memiliki keberagaman flora dan fauna mereka. Sebab itu, disini saya sudah merangkum 7 hewan identitas provinsi di Indonesia.
1. Perkutut Jawa (DI Yogyakarta)
Perkutut Jawa (Geopelia striata) merupakan spesies burung yang termasuk ke dalam suku Columbidae. Burung ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan jika burung ini juga memakan serangga-serangga di habitat aslinya. Perkutut Jawa juga sering disebut dengan perkutut lokal, memiliki tubuh berukuran kecil yaitu 21 cm. Burung ini bertubuh ramping dan berekor panjang. Kepalanya berwarna abu-abu, dengan leher dan bagian sisi bergaris halus, dan punggung cokelat dengan tepi hitam. Burung ini tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Filipina, dan Thailand.
2. Ayam Bekisar (Jawa Timur)
Ayam Bekisar (Gallus varius × Gallus gallus) adalah hasil perkawinan antara ayam hutan hijau jantan dan ayam kampung betina. Ada tiga tipe ayam bekisar yaitu:
- Gallus aenus yang berjengger bergerigi 8 kecil, pial berukuran sedang, warna bulu pada lapisan atas ungu dengan plisir kuning emas.
- Gallus temminskii memiliki jengger bergerigi enam, pial berwarna jambu, bulu merah mengkilap dan berplisir merah kecoklatan.
- Gallus violaceus dengan jengger bergerigi bagus, ukuran pial sedang, warna bulunya ungu dengan permukaan yang halus.
Ayam bekisar memiliki ciri-ciri khusus yang paling menonjol yaitu bentuk bulu leher yang ujungnya bulat atau lonjong bukan lancip. Jika dibandingkan dengan ayam jago biasa maka akan terlihat jelas. ayam bekisar merupakan hewan khas Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, hewan ini merupakan fauna yang menjadi ciri khas dari provinsi Jawa Timur.
3. Jalak Bali (Bali)
Jalak Bali (Leucopsar rotschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang kurang lebih 25 cm, dari golongan suku Sturnidae. Jalak bali hanya ditemukan di bagian barat Pulau Bali dan merupakan hewan endemik dari Indonesia. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik dari Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna dari provinsi Bali. Jarak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah jalak bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.
4. Rusa Timor (Nusa Tenggara Barat)
Rusa Timor (Rusa timorensis) adalah salah satu jenis rusa tropis dengan persebaran paling luas di Indonesia. Rusa Timor tersebar mulai dari Jawa, Bali, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara (termasuk Timor Leste), Sulawesi, dan Maluku. Rusa Timor dijadikan sebagai fauna khas dari provinsi Nusa Tenggara Barat dan merupakan spesies pendatang di Papua, Australia, Mauritius, Kaledonia Baru, Selandia Baru, dan Papua Nugini.
5. Komodo (Nusa Tenggara Timur)
Komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies biawak terbesar yang terdapat di Pulau komodo, Rinca, Flores, Gilimotang, dan Gili Dasami di provinsi Nusa Tenggara Timur. Hewan ini oleh penduduk asli Pulau komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Nama lain dari komodo adalah buaya darat walaupun komodo bukanlah spesies buaya. Komodo merupakan spesies terbesar dari suku Varanidae sekaligus kadal terbesar di dunia. Rata-rata panjang komodo 2 - 3 m dengan berat bisa mencapai 100 kg. Komodo merupakan pemangsa puncak di habitatnya karena sejauh ini tidak diketahui adanya hewan karnivora besar lain selain biawak ini yang di seberang geografisnya. Komodo juga dijadikan sebagai identitas dari provinsi Nusa Tenggara Timur.
6. Enggang Gading (Kalimantan Barat)
Enggang Gading (Rhinoplax vigil) adalah burung berukuran besar dari suku Bucerotidae. Burung ini ditemukan di Semenanjung Malaya, Sumatera, dan Kalimantan. Burung ini juga menjadi maskot dari Provinsi Kalimantan Barat dan termasuk ke dalam jenis fauna yang dilindungi oleh undang-undang. Di seluruh dunia terdapat 54 jenis burung rangkong. Burung rangkong mempunyai sebaran mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, dan kepulauan Solomon. Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis dan hanya beberapa jenis saja yang hidup di daerah kering seperti di Afrika. Burung ini memiliki panjang dari antara 110-120 cm dan jika ditambah dengan panjang ekornya ia dapat mencapai panjang 140-170 cm.
7. Kuau Kerdil Kalimantan (Kalimantan Tengah)
Kuau kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri) adalah jenis kuau kerdil berukuran sedang yang berhabitat di hutan hujan dataran rendah pulau Kalimantan. Kuau ini adalah jenis kuau merak yang paling langka dan sudah sulit untuk ditemukan. Cirinya adalah ukuran tubuhnya yang maksimal dapat tumbuh sampai 50 cm dengan bintik-bintik pada tubuhnya. Kuau merak Kalimantan masih berkerabat dengan kuau kerdil Malaya dan kuau kerdil Palawan. Kuau kerdil Kalimantan juga dijadikan sebagai fauna ciri khas dari provinsi Kalimantan Tengah.