6 Hewan Identitas Provinsi Indonesia Part 5

Tidak ada komentar

 Di Indonesia ini banyak sekali provinsi, setiap provinsi memiliki keberagaman flora dan fauna mereka. Sebab itu, disini saya sudah merangkum 6 hewan identitas provinsi di Indonesia.

1. Ikan Bulalao (Gorontalo)

Ikan Bulalao (Liza dussumieri) adalah spesies ikan berhabitat di air laut. Ikan ini mirip dengan ikan belanak yang merupakan kerabat 1 familinya, yaitu Mugilidae. Ikan ini berukuran kecil memanjang titik ikan bola laut banyak ditemukan di kawasan Samudra Pasifik. Alternatif kata dalam bahasa Inggris untuk menyebut ikan bulalau adalah dussumier mullet. Ikan bulalau juga dijadikan sebagai fauna identitas dari provinsi Gorontalo.

2. Tangkasi (Sulawesi Utara)

Tangkasi (Tarsius tarsier) atau monyet hantu adalah suatu jenis primata kecil, memiliki tubuh berwarna coklat kemerahan dengan warna kulit kelabu, bermata besar dengan telinga menghadap ke depan dan memiliki bentuk yang lebar. Nama tarsius diambil karena ciri fisik tubuh mereka yang istimewa, ya itu tulang tarsal yang memanjang, yang membentuk pergelangan kaki mereka sehingga mereka dapat melompat sejauh 3 m dari satu pohon ke pohon lainnya. Yang paling istimewa dari tarsius adalah matanya yang cukup besar. Ukuran matanya ini lebih besar jika dibandingkan dengan otaknya sendiri. Habitat tarsius ini adalah di hutan-hutan Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan dan juga di pulau-pulau sekitar Sulawesi seperti Suwu, Selayar, dan Peleng. Tarsius ini juga dijadikan sebagai fauna identitas dari Provinsi Sulawesi Utara.

3. Bidadari Halmahera (Maluku Utara)

Bidadari Halmahera (Semioptera wallacii) adalah jenis burung cendrawasih yang berukuran sedang yaitu sekitar 28 cm, burung ini berwarna coklat zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota dari genus Semioptera. Ciri yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan dari burung ini. Burung jantan memiliki mahkota berwarna ungu dan warna pelindung dada berwarna hijau zamrud. Sedangkan burung betinanya berwarna coklat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan.

4. Nuri Raja Ambon (Maluku)

Nuri Raja Ambon (Alisterus amboinensis) adalah burung nuri yang endemik yang ada di pulau Paleng, Maluku dan Papua Barat. Penampilan jantan dan betina kelihatan sama, dengan kepala dan bagian atas badan yang didominasi dengan warna merah, sayap hijau, dan punggung serta ekor berwarna biru. Di alam liar burung ini mendiami hutan-hutan dan memakan buah-buahan, biji-bijian dan kuncup. Burung ini berukuran sedang yaitu 35 cm. Burung nuri raja Ambon juga dijadikan sebagai fauna identitas dari provinsi Maluku.

5. Cendrawasih Merah (Papua Barat)

Cendrawasih Merah (Paradisaea rubra) adalah spesies burung dari famili Paradisaea yang berukuran sedang dengan panjang sekitar 33 cm. Burung ini adalah jenis burung pengicau dengan warna kulit kuning dan coklat serta berparuh kuning. Habitat dari burung ini adalah berada pada dataran yang paling tinggi di antara tempat yang ada di sekitarnya dan tentunya dengan kondisi hutan yang sangat bagus. Makanan dari burung ini adalah buah-buahan dan aneka serangga. Burung ini merupakan fauna endemik dari Indonesia. Burung cendrawasih merah dominan tersebar di beberapa daratan Papua seperti bagian barat Pulau Papua yang meliputi daerah Raja Ampat kemudian mereka menyebar di daerah sekitar teluk cendrawasih. Burung ini juga dijadikan sebagai fauna identitas dari provinsi Papua Papua Barat.

6. Cendrawasih 12 Kawat (Papua)

Cendrawasih 12 Kawat (Seleucidis melanoleucus) adalah burung cendrawasih yang berukuran sedang dengan panjang sekitar 33 cm, dari genus tunggal Seleucidis. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengkilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan 12 kawat berwarna hitam. Burung ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun 12 kawat di sisi perutnya. Burung cendrawasih 12 kawat juga dijadikan sebagai fauna identitas dari provinsi Papua.

Komentar