Di Indonesia ini banyak sekali provinsi, setiap provinsi memiliki keberagaman flora dan fauna mereka. Oleh sebab itu, disini saya sudah merangkum 7 Flora identitas provinsi di Indonesia.
1. Longusei (Sulawesi Utara)
Longusei (Ficus minahasae) adalah tanaman identitas Indonesia, khususnya Sulawesi Utara. Tanaman ini termasuk jenis pohon yang berkerabat dengan dengan beringin atau Ficus benjamina. Longusei memiliki beberapa manfaat untuk manusia. Kulit batang longusei dapat digunakan untuk membuat tali sedangkan daunnya dapat digunakan sebagai obat. Buah dari tumbuhan ini biasa digunakan sebagai campuran dalam minuman tradisional. Longusei banyak hidup dihutan tropis. Hutan tropis tersebut adalah di daerah Filiphina, Sulawesi dan Kalimantan. Tumbuhan ini tumbuh di daerah dengan ketinggian 50 hingga 700 meter di atas permukaan laut.
2. Gofasa (Gorontalo)
Gofasa (Vitex cofassus) adalah spesies tanaman berkayu dalam famili Lamiaceae. Berasal dari New Guinea dan pulau-pulau Pasifik Barat Daya, nama lainnya juga disebut "Teak New Guinea" atau Jati Nugini. Pohon ini ditanam untuk kayu kerasnya digunakan dalam konstruksi di Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Tanaman ini menghasilkan satu dari dua kayu dari genus yang sama yang masing-masing disebut Kayu Molave, yang lainnya adalah kayu Vitex parviflora. Gofasa juga dijadikan sebagai flora identitas dari Provinsi Gorontalo.
3. Eboni (Sulawesi Tengah)
Eboni (Diospyros celebica) adalah sejenis pohon penghasil kayu mahal dari suku eboni-ebonian (Ebenaceae). Nama ilmiahnya adalah Diospyros celebica, yakni diturunkan dari kata "celebes" (Sulawesi), dan merupakan tumbuhan endemik daerah itu (Palu, Sulawesi Tengah). Jenis ini hanya terdapat di Pulau Sulawesi, di hutan primer pada tanah liat, pasir atau tanah berbatu-batu yang mempunyai drainase baik, dengan ketinggian mencapai 600 m dpl. Secara alami, kayu hitam sulawesi ditemukan baik di hutan hujan tropika maupun di hutan peluruh.
4. Cempaka Hutan Kasar (Sulawesi Barat)
Cempaka Hutan Kasar (Elmerillia ovalis) adalah salah satu tanaman identitas Indonesia. Bunga ini merupakan flora endemik khas Sulawesi. Persebaran cempaka hutan kasar meliputi daerah Sulawesi dan Maluku. Tumbuhan ini termasuk dalam suku magnoliaceae dan keluarga Elmerrillia. Pohon cempaka hutan kasar biasa hidup di tanah dengan ketinggian 1000 mdpl. Tumbuhan tersebut juga basa hidup di hutan tropis. Daerah tempat hidupnya merupakan dataran dengan cukup persediaan air.
Pohon cempaka hutan kasar sering dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan. Kayu dari tumbuhan ini dikenal awet dan bagus untuk ukiran. Oleh karena itu, orang Toraja juga sering memanfaatkan pohon ini untuk bahan baku ukiran Toraja. Kayu cempaka hutan kasar menjadi kebanggaan penduduk Toraja.
5. Lontar (Sulawesi Selatan)
Lontar (Borassus flabellifer) adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Lontar menjadi flora identitas Provinsi Sulawesi Selatan. Daunnya digunakan sebagai bahan kerajinan dan media penulisan naskah lontar. Barang-barang kerajinan yang dibuat dari daun lontar antara lain adalah kipas, tikar, topi, aneka keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, alat musik tradisional di Timor.
Buahnya juga dikonsumsi, terutama yang muda. Biji yang masih muda itu masih lunak, demikian pula batoknya, bening lunak dan berair di tengahnya. Rasanya mirip kolang-kaling. Daging buah yang tua, yang kekuningan dan berserat, dapat dimakan segar ataupun dimasak terlebih dahulu. Cairan kekuningan darinya diambil pula untuk dijadikan campuran penganan atau kue-kue, atau untuk dibuat menjadi selai. Lontar dapat hidup hingga umur 100 tahun atau lebih, dan mulai berbuah pada usia sekitar 20 tahun.
6. Anggrek Serat (Sulawesi Tenggara)
Anggrek Serat (Dendrobium utile) adalah spesies tumbuhan yang tergolong ke dalam famili Orchidaceae. Spesies ini juga merupakan bagian dari ordo Asparagales. Spesies Dendrobium utile sendiri merupakan bagian dari genus Dendrobium. Anggrek serat juga dijadikan sebagai flora identitas dari Provinsi Sulawesi Tenggara.
7. Majegau (Bali)
Majegau (Dysoxylum densiflorum) adalah pohon dari famili Meliaceae. Nama spesifik densiflorum berasal dari bahasa Latin yang berarti "bunga yang rimbun". Pohon ini bertumbuh tinggi hingga 45 meter dengan diameter batang hingga 65 sentimeter. Kulit pohon ini berwarna kelabu-hijau. Buah berwarna kelabu-hijau yang berbentuk buah pir hingga spindle, memiliki panjang hingga 4 cm. Majegau ditemukan di Indonesia, Myanmar, Tiongkok selatan, Thailand dan Malaysia. Berhabitat di hutan hujan di ketinggian 1.700 mdpl. Majegau juga dijadikan sebagai flora identitas dari Provinsi Bali.