Seorang full stack developer handal harus bisa mengoperasikan sejumlah tools untuk mempermudah pekerjaannya.
Nah, dari sekian banyak tools yang ada, kurang lebih ada sembilan yang merupakan tools dasar untuk full stack developer.
Biar nggak bingung, berikut rekomendasi full stack developer tools yang dirangkum Glints dari Upgrade dan Webdeverguide.
1. Visual Studio Code
Visual Studio Code adalah salah satu alat editor teks terbaik untuk pengembang.Aplikasi ini memiliki fitur yang lengkap, karena dapat melakukan pengkodean ulang untuk memperbaiki kesalahan sintaks.Kode Visual Studio yang dikembangkan oleh Microsoft dapat dihubungkan dengan alat lain seperti Github.Bahasa pemrograman yang dapat digunakan pada aplikasi ini antara lain JavaScript, Java, PHP, C++, C# JSON, dan Go.
2. Github
Github adalah alat penting yang harus dikuasai oleh semua full stack developer.Pasalnya, alat ini berfungsi untuk memantau perubahan program dari pengkodean yang sudah ada.Jika sewaktu-waktu terjadi error pada pemrograman, Anda dan tim dapat mendeteksi, mengetahui, dan menangani perubahan yang terjadi pada program.Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk kolaborasi dan integrasi pemrograman bersamaan.Github juga merupakan alat yang dapat digunakan untuk memantau program di back-end dan front-end.
3. Backbone.js
Backbone.js adalah framework front-end untuk JavaScript, yang memungkinkan Anda menambahkan atau menghapus kode dalam struktur web.Alat-alat ini harus dikuasai oleh pengembang tumpukan penuh karena dapat membantu mengelola kode situs web.Backbone.js juga mudah dioperasikan dan memiliki fitur yang lengkap.Dengan Backbone.js, Anda dapat melakukan proses MVC (Model, View, Controller) atau membangun model, memeriksanya, dan mengontrolnya.
4. React.js
React.js adalah pustaka JavaScript yang digunakan untuk membuat tampilan depan situs web dan aplikasi.Nah, React JS sendiri berfungsi dalam mendesain user interface yang interaktif dan menarik.Untuk fiturnya sendiri, tool ini dilengkapi dengan JavaSript Syntax Extension, virtual DOM, kecepatan akses, dan banyak pilihan plugin.
5. Sass
Sass atau Syntacticically Awesome Style Sheets adalah bahasa yang digunakan oleh full stack developer untuk membuat CSS.Alat-alat ini memungkinkan pengembang untuk mengembangkan dan membuat CSS dalam waktu singkat.Keuntungan menggunakan Saas adalah dapat membuat CSS lebih mudah dipahami dan terstruktur.Dengan begitu, CSS akan berjalan dengan baik tanpa masalah di browser apa pun.
6. Node Package Manager
Node Package Manager (NPM) adalah sebuah tool yang berfungsi untuk mengatur dan mengelola library JavaScript yang ada pada website atau program aplikasi.NPM juga memudahkan pengembang untuk membuat bahasa atau aplikasi pemrograman web dari awal.
7. Chrome DevTools
Chrome DevTools adalah alat yang digunakan untuk membuat dan mengembangkan fitur aplikasi di dalam Browser Google Chrome.Alat ini memungkinkan tim pengembangan untuk memeriksa DOM dan perenderan jaringan situs web.DevTools ini biasanya juga tersedia di browser lain, seperti Mozilla Firefox dan Microsoft Edge.
8. Postman/API
Seperti namanya, tool full stack developer yang satu ini merupakan 'tukang pos' yang dapat membantu dalam proses pengujian API (Application Programming Interface).Namun jika dilihat dari fitur yang dimilikinya, Postman lebih dari sekedar 'pengantar'.Aplikasi ini dapat digunakan mulai dari proses pembuatan awal yaitu mengelompokkan permintaan hingga menjalankan API secara otomatis.
9. Figma
Halaman situs web membutuhkan desain tata letak yang menarik dan pengalaman pengguna terbaik.Nah, salah satu tools yang bisa digunakan untuk mendesain tampilan website adalah Figma.Figma menawarkan berbagai fitur, seperti pembuatan prototipe website dan dapat digunakan oleh beberapa desainer sekaligus.Dengan kemudahan ini, Figma telah menjadi alat desain web yang cukup populer di kalangan pengembang full stack.